Wujudkan Operasi Anak Bibir Sumbing
Kesehatan & Olahraga
Wujudkan Operasi Anak Bibir Sumbing
Samudera Indonesia Peduli bekerja sama dengan Gentur Cleft Foundation (GCF) memberikan bantuan operasi bibir sumbing dan cacat lahir gratis untuk terus membantu mewujudkan mimpi anak - anak untuk mempunyai kehidupan yang baik.
Melalui inisiasi dari PT Samudera Energi Tangguh (PT SET), Samudera Indonesia Peduli bekerja sama dengan Gentur Cleft Foundation (GCF), sebuah yayasan non profit yang berdiri tahun 2012 atas prakarsa Dokter Gentur Sudjatmiko, seorang dokter bedah senior, yang merupakan staf pengajar di bidang bedah plastik rekonstruksi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM/FKUI).
GCF terbangun dari keprihatinan lahirnya ratusan ribu bayi cacat sumbing bibir dan langit mulut setiap tahun di Indonesia, di mana pasien rata-rata berasal dari golongan tidak mampu. Sejak berdiri tahun 2012, yayasan ini sudah melakukan operasi gratis bibir sumbing dan langit-langit rongga mulut kepada ratusan orang dari keluarga kurang mampu. Tidak hanya memberi bantuan operasi gratis, dana yang terhimpun dari masyarakat juga digunakan yayasan ini untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan sumbing dan cacat lahir.
Kalau tidak tertangani, penderita sumbing umumnya akan hidup kurang produktif karena gangguan makan/minum, gangguan bicara, gangguan pendengaran dan gangguan kesehatan gigi. Belum lagi, aspek tekanan psikologis pada orang tua dan anak. Anak dengan sumbing biasanya minder dalam pergaulan di rumah dan sekolah, sulit mencari kerja, hingga kesulitan mencari pasangan hidup. Untuk itu Samudera Indonesia Peduli mendukung misi GCF yaitu mengubah hidup penderita sumbing dan cacat lahir menjadi lebih baik.
Pasien yang dibantu operasi bibir sumbing pertama dengan kerjasama ini yaitu Queen Kaina Xavier, yang berhasil dioperasi pada tanggal 22 Mei 2019 untuk operasi Bibir Sumbing. Queen yang lahir pada tanggal 18 September 2017 dari pasangan orang tua Bapak Iman Juli dan Ibu Imas. Anak kedua dari dua bersaudara yang mana kakaknya laki laki dengan kelahiran normal. Berbeda dengan kakaknya, bayi Queen lahir dengan kelainan Labiognatoschizis Unilateral (sumbing bibir dan gusi). Mereka tinggal di Kalideres – Jakarta Barat. Dengan pekerjaan bapak sebagai karyawan petshop dan Ibu sebagai ibu rumah tangga, tidak membuat orang tua ini menyerah. Walaupun dalam kondisinya, Queen sempat tidak dibawa keluar oleh orang tuanya dikarenakan merasa malu. Namun berjalannya waktu, kedua orang tua Queen tetap mencari info dari sosial media dan lain lain. Berbekal info yang didapat, orang tua Queen di minta agar menghubungi GCF. Dengan data yang diterima, Samudera Indonesia Peduli bekerja sama dengan GCF membantu biaya operasi tersebut.
Pasien kedua yaitu Rafif Akhnaf. Rafif yang lahir pada tanggal 21 Juni 2018 dari pasangan orang tua Bapak Ritno Rartono dan Ibu Atik Puji Rahayu. Bayi yang lahir sebagai anak kedua ini mempunyai kelainan Labiognatopalatoschizis with Vander Woude Syndrome (sumbing bibir, langit dan gusi dengan sindrom vander woude). Mereka tinggal di Jalan Abdurohman No.1 RT 08 RW 06 Pulogadung – Cakung Jakarta Timur. Dengan pekerjaan Bapak sebagai karyawan swasta dan Ibu sebagai Ibu Rumah Tangga, Rafif sudah pernah operasi bibir sumbing 2 sisi dengan menggunakan asuransi dari pemerintah pada tahun 2018. Namun untuk bibir bawah dengan kelainan Vander Woude Syndrome ini belum bisa di operasi dikarenakan asuransi pemerintah yang diberikan dari kantor kerja Bapaknya, menunggak pembayaran cukup lama atau tidak dibayarkan oleh pihak kantor sehingga keluarga pasien mengalami kesulitan untuk melakukan tindakan lanjutan operasi. Berbekal info yang didapat dari lingkup RSCM, orang tua Rafif meminta bantuan ke GCF. Dengan data yang diterima, pasien sudah berhasil dioperasi pada tanggal 11 Juni 2019 atas kerja sama dengan Samudera Indonesia Peduli.
Komitmen PT SET melalui Samudera Indonesia Peduli akan terus membantu mewujudkan mimpi anak anak ini untuk mempunyai kehidupan yang lebih baik melalui operasi bibir sumbing. Dengan operasi 2 anak setiap kuartalnya diharapkan agar kegiatan baik ini membawa berkah bagi setiap pasien, orang tua pasien, dokter/ ahli medis yang terlibat dan tentunya perusahaan.
GCF terbangun dari keprihatinan lahirnya ratusan ribu bayi cacat sumbing bibir dan langit mulut setiap tahun di Indonesia, di mana pasien rata-rata berasal dari golongan tidak mampu. Sejak berdiri tahun 2012, yayasan ini sudah melakukan operasi gratis bibir sumbing dan langit-langit rongga mulut kepada ratusan orang dari keluarga kurang mampu. Tidak hanya memberi bantuan operasi gratis, dana yang terhimpun dari masyarakat juga digunakan yayasan ini untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan sumbing dan cacat lahir.
Kalau tidak tertangani, penderita sumbing umumnya akan hidup kurang produktif karena gangguan makan/minum, gangguan bicara, gangguan pendengaran dan gangguan kesehatan gigi. Belum lagi, aspek tekanan psikologis pada orang tua dan anak. Anak dengan sumbing biasanya minder dalam pergaulan di rumah dan sekolah, sulit mencari kerja, hingga kesulitan mencari pasangan hidup. Untuk itu Samudera Indonesia Peduli mendukung misi GCF yaitu mengubah hidup penderita sumbing dan cacat lahir menjadi lebih baik.
Pasien yang dibantu operasi bibir sumbing pertama dengan kerjasama ini yaitu Queen Kaina Xavier, yang berhasil dioperasi pada tanggal 22 Mei 2019 untuk operasi Bibir Sumbing. Queen yang lahir pada tanggal 18 September 2017 dari pasangan orang tua Bapak Iman Juli dan Ibu Imas. Anak kedua dari dua bersaudara yang mana kakaknya laki laki dengan kelahiran normal. Berbeda dengan kakaknya, bayi Queen lahir dengan kelainan Labiognatoschizis Unilateral (sumbing bibir dan gusi). Mereka tinggal di Kalideres – Jakarta Barat. Dengan pekerjaan bapak sebagai karyawan petshop dan Ibu sebagai ibu rumah tangga, tidak membuat orang tua ini menyerah. Walaupun dalam kondisinya, Queen sempat tidak dibawa keluar oleh orang tuanya dikarenakan merasa malu. Namun berjalannya waktu, kedua orang tua Queen tetap mencari info dari sosial media dan lain lain. Berbekal info yang didapat, orang tua Queen di minta agar menghubungi GCF. Dengan data yang diterima, Samudera Indonesia Peduli bekerja sama dengan GCF membantu biaya operasi tersebut.
Pasien kedua yaitu Rafif Akhnaf. Rafif yang lahir pada tanggal 21 Juni 2018 dari pasangan orang tua Bapak Ritno Rartono dan Ibu Atik Puji Rahayu. Bayi yang lahir sebagai anak kedua ini mempunyai kelainan Labiognatopalatoschizis with Vander Woude Syndrome (sumbing bibir, langit dan gusi dengan sindrom vander woude). Mereka tinggal di Jalan Abdurohman No.1 RT 08 RW 06 Pulogadung – Cakung Jakarta Timur. Dengan pekerjaan Bapak sebagai karyawan swasta dan Ibu sebagai Ibu Rumah Tangga, Rafif sudah pernah operasi bibir sumbing 2 sisi dengan menggunakan asuransi dari pemerintah pada tahun 2018. Namun untuk bibir bawah dengan kelainan Vander Woude Syndrome ini belum bisa di operasi dikarenakan asuransi pemerintah yang diberikan dari kantor kerja Bapaknya, menunggak pembayaran cukup lama atau tidak dibayarkan oleh pihak kantor sehingga keluarga pasien mengalami kesulitan untuk melakukan tindakan lanjutan operasi. Berbekal info yang didapat dari lingkup RSCM, orang tua Rafif meminta bantuan ke GCF. Dengan data yang diterima, pasien sudah berhasil dioperasi pada tanggal 11 Juni 2019 atas kerja sama dengan Samudera Indonesia Peduli.
Komitmen PT SET melalui Samudera Indonesia Peduli akan terus membantu mewujudkan mimpi anak anak ini untuk mempunyai kehidupan yang lebih baik melalui operasi bibir sumbing. Dengan operasi 2 anak setiap kuartalnya diharapkan agar kegiatan baik ini membawa berkah bagi setiap pasien, orang tua pasien, dokter/ ahli medis yang terlibat dan tentunya perusahaan.
Nama | Jumlah Dukungan |
---|